Kamis, 20 Mei 2010

KURA-KURA CINTAKU

KURA-KURA CINTAKU

(Subhan Shabri)

Ku tak tau,
Kapankah kura-kura cintaku
sampai ke telaga hatimu.
Yang ku yakin,
Ia tak berusaha
tuk berpaling dan mencari telaga lain.
Tapi, kadang kala
langkah kura-kuraku tertegun,
disaat tak didengarnya riak-riak telagamu
disaat tak dilihatnya pantulan mentari di telagamu
yang adalah kompas bagi langkah kecil dan lamban
kura-kuraku.
Memang,
kijang dan rusa itu dengan lari kencang
dan langkah gesitnya
juga ingin menuju telagamu.
Tapi, jika kau suka
suruhlah angin tuk hanya sampaikan
suara riak-riak telagamu hanya untuk kura-kuraku
suruhlah mentari tuk hanya pantulkan
cahayanya di permukaan telagamu
hanya untuk kura-kuraku.
Karena kijang dan rusa itu datang ke telagamu
ketika mereka haus, dan pergi...
Kura-kuraku datang tuk tinggal dan selami telagamu.
Ku tau,
Kura-kuraku hanya binatang kecil yang lamban
Kura-kuraku tak punya kaki gesit
Kura-kuraku tak punya lari kencang
Bak lari kijang dan rusa itu.
Tapi karena ia tau
Dia akan berjuang dan melangkah sangat lama
dan kan berfikir
ke telaga manakah ia kan melangkah
ia tlah berfikir seribu kali.
Semoga Dia mengizinkan tiap langkah kura-kuraku
melangkah pelan namun pasti
menuju dan berenang di telaga hatimu.

(Padang, 16 July 1996)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar